S2 Universitas Terbuka saat ini menjadi pilihan yang menarik bagi banyak orang yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Namun, sebelum memutuskan untuk menelusuri keunggulan dan kelemahan program ini, ada baiknya untuk mempertimbangkan apakah layak dipertimbangkan atau tidak.
Salah satu keunggulan S2 Universitas Terbuka adalah fleksibilitas waktu belajar yang ditawarkan. Dengan sistem belajar jarak jauh, mahasiswa dapat belajar kapan pun dan di mana pun sesuai dengan jadwal yang mereka miliki. Menurut Prof. Dr. Ojat Darojat, mantan Rektor Universitas Terbuka, “Fleksibilitas waktu belajar merupakan salah satu keunggulan utama dari program S2 Universitas Terbuka yang memungkinkan mahasiswa untuk tetap bekerja sambil menyelesaikan studi mereka.”
Namun, di balik keunggulannya, terdapat beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan. Salah satunya adalah kurangnya interaksi langsung antara mahasiswa dan dosen. Menurut Dr. Ani Yudhoyono, pakar pendidikan dari Universitas Indonesia, “Kurangnya interaksi langsung dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran dan pemahaman mahasiswa terhadap materi yang diajarkan.”
Selain itu, biaya studi yang relatif lebih murah dibandingkan dengan perguruan tinggi lain juga menjadi salah satu daya tarik program S2 Universitas Terbuka. Menurut data dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, biaya studi di Universitas Terbuka hanya sekitar sepertiga dari biaya studi di perguruan tinggi swasta lainnya.
Meskipun demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa reputasi lulusan S2 Universitas Terbuka masih belum sebesar perguruan tinggi lain. Hal ini bisa menjadi pertimbangan bagi mereka yang ingin melanjutkan karir di dunia kerja setelah menyelesaikan studi S2.
Dengan menelusuri keunggulan dan kelemahan S2 Universitas Terbuka, kita dapat mempertimbangkan apakah layak dipertimbangkan untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi ini. Sebelum mengambil keputusan, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan pihak terkait dan mempertimbangkan semua faktor yang ada.